Rasulullah SAW bersabda, “Bila seseorang wanita menunaikan sholat lima  saat, berpuasa di bulan ramadhan, patuh pada suaminya pasti dia masuk  surga Tuhan–Nya. ” (HR. Ahmad : 1664).
Bahkan juga dalam hadits lain dijelaskan, “Jika saya bisa menyuruh  seorang untuk sujud pada orang lain, pasti saya bakal menyuruh seseorang  istri untuk sujud pada suaminya. ” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi serta Ibnu  Majah). Nabi SAW, “Tidak ada ketaatan pada makhluk dalam soal bermaksiat  pada Khalik (Sang Pencipta). ” (HR. Ahmad).

Syariat Islam sudah mengatur hak suami pada istri lewat cara menaatinya  (selama ia tak keluar dari Syariat serta hukum Allah). Istri mesti  menaati suami dalam segala hal yg tidak berbau maksiat, berupaya penuhi  semua kebutuhannya hingga membuat suami ridha padanya.
Istri yang patuh yaitu istri yang tahu kewajibannya dalam agama untuk  mematuhi suaminya serta mengerti sepenuh hati begitu pentingnya mematuhi  suami. Istri mesti senantiasa menaati suaminya pada beberapa hal yang  bermanfaat serta berguna, sampai membuat rasa aman serta kasih sayang  dalam keluarga supaya perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik serta  jauh dari ombak yang membuatnya bergoncang demikian hebat.
Demikian sebaliknya, Islam sudah memberi hak seseorang wanita dengan  cara penuh atas suaminya, dimana Islam memerintahkannya untuk  menghormati istrinya, penuhi hak-haknya serta membuat kehidupan yang  layak baginya hingga istrinya taat serta cinta padanya.
Keharusan menataati suami yang sudah ditetapkan agama Islam pada istri  tak lain lantaran tanggung jawab suami yang demikian besar, sebab suami  yaitu pemimpin dalam rumah tangganya serta dia bertanggungjawab atas apa  sebagai tanggungannya. Selain itu, karena suami begitu diutamakan untuk  memiliki pandangan yang jauh ke depan serta berwawasan luas, hingga  suami bisa tahu beberapa hal yg tidak di ketahui istri berdasar pada  pengalaman serta ketrampilannya di bagian tertentu.
Diantara ketaatan pada suami yaitu mambuatnya terasa nyaman bila suami  pulang, tersenyum untuk suami, menentramkan fikirannya, tak menuntut  duit berbelanja yang memberatkan, melindungi  amanatnya bila ada, diam saat dia bicara, mendidik anak-anaknya diatas  Islam serta tak menyelisihi perintahnya sepanjang perintahnya bukanlah  dalam soal maksiat.
Irit serta Tak Boros
Wanita muslimah sebaiknya menginfakkan kelebihan hartanya di jalan  Allah, dimana Allah menaruh pahalanya di sisi-Nya. Allah azza wa jalla  berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu yaitu saudara-saudara  syaitan serta syaitan itu begitu ingkar pada Tuhannya. ” (Qs. Al-Israa’ :  27).
Ibnu Mas’ud serta Ibnu ‘Abbas menyampaikan, “Tabdzir (pemborosan) yaitu menginfakkan suatu hal pada jalan yang salah. ”
Tabdzir yaitu bila seorang beli makanan yang harga nya mahal, beli baju  dengan harga jutaan, dan bangun tempat tinggal dengan cost milyaran  serta tidaklah ia bangunnya terkecuali untuk dipamerkan serta  dibanggakan. Dikisahkan pada kebanyakan orang kalau saya yaitu orang  kaya.
Tak Menyerupai Laki-Laki
Wanita muslimah berupaya tak mengikuti lelaki dalam langkah apa pun  sebagai kekhususan untuk lelaki. Serta janganlah merubah ciptaan Allah.
Selain itu ada ancaman yang sangat keras lagi untuk beberapa wanita yang  meyimpang dari fitrah serta kodrat kewanitaan mereka dan mirip lelaki  dalam soal kenakan pakaian, tampilan, akhlak serta aksi. Dalam satu  hadits shahih dari ibnu Abbas ra dia berkata, “Rasulullah SAW sudah  melaknat lelaki yang mirip wanita serta wanita yang berpenampilan  seperti lelaki (HR. Al-Bukhari). Laknat berarti terusir serta dijauhkan  dari rahmat Allah.
Hadits lain yang juga di terima serta Ibnu Abbas ra dia berkata : “Nabi  saw sudah melaknat golongan lelaki yang berpenampilan seperti wanita  serta wanita yang berpenampilan lelaki, ” (HR. Al-Bukhari) wanita yang  berpenampilan seperti lelaki berarti yang meniru-niru lelaki dalam  kenakan pakaian serta tampilan. Mengenai mengikuti dalam soal  pengetahuan serta pemikiran jadi hal semacam itu terpuji.
Dari Salim Bin Abdullah dari bapaknya, dia berkata, “Telah bersabda  Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Ada tiga kelompok manusia  yang akan tidak dilihat oleh Allah Azza Wajalla pada hari kiamat : Orang  yang durhaka pada orangtua, wanita yang mirip lelaki, serta Dayuts  (orang yg tidak miliki rasa cemburu Pent.) ” (HR. An-Nasai).
Dalam hadist lain, “Allah sudah melaknat washilah serta mustaushilah. ”  (HR. Bukhari). Yang pertama yaitu wanita yang sudah menyambung rambutnya  serta wanita yang memohon akan hal tersebut. Dalam hadits lain Nabi SAW  bersabda, “Allah sudah melaknat namishah serta mutanamishah. ” (HR.  Bukhari). Yakni Wanita yang mencukur alisnya serta menipiskannya. Allahu  Musta’an.