
"Berhentilah!" sergahnya.
Teguran seolah hanya masuk melalui telinga kanan dan keluar lagi lewat  telinga kiri. Perbuatan dosa berlanjut dan sekali lagi tak luput dari  mata saudaranya yang rajin beribadah. "Berhentilah!" Sergahnya kembali.
Si pendosa lantas berucap, "Tinggalkan aku bersama Tuhanku. Apakah kau diutus untuk mengawasiku?"
Saudara yang ahli ibadah pun menimpali, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu. Allah tidak akan memasukkanmu ke surga."
Cerita ini tertuang dalam sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan Abu  Dawud dan Ahmad. Di ujung, Hadits tersebut melanjutkan, tatkala keduanya  meninggal dunia, keduanya pun dikumpulkan di hadapan Allah subhanahu wata'ala.
Kepada yang sungguh-sungguh beribadah, Allah mengatakan, "Apakah kau  telah mengetahui tentang-Ku? Apakah kau sudah memiliki kemampuan atas  apa yang ada dalam genggaman-Ku?"
Drama keduanya pun berlanjut dengan akhir yang mengejutkan.
"Pergi dan masuklah ke surga dengan rahmat-Ku," kata Allah kepada si  pendosa. Sementara kepada ahli ibadah, Allah mengatakan, "(Wahai  malaikat) giringlah ia menuju neraka."
Kisah di atas menyiratkan pesan kepada kita untuk tidak merasa paling  benar untuk hal-hal yang sesungguhnya menjadi hak prerogatif Allah.  Tentu beribadah dan meyakini kebenaran adalah hal yang utama. Tapi  menjadi keliru tatkala sikap tersebut dihinggapi takabur dengan  menghakimi pihak lain, apakah ia bahagia atau celaka di akhirat kelak.  Sebuah kata bijak menyebutkan, “Perbuatan dosa yang membuatmu menyesal  jauh lebih baik ketimbang beribadah yang disertai rasa ujub.”
Tentang etika dakwah, Islam pun mengajarkan bahwa tugas seorang mubaligh  sebatas menyampaikan, bukan mengislamkan apalagi menjanjikan kenikmatan  surgawi.
Vonis terhadap orang ini-itu sebagai golongan kafir atau bukan, masuk  neraka atau surga, sangat tidak dianjurkan karena melangkahi Rabb,  penguasa seluruh ciptaan. Islam menekankan umatnyamuhasabah atau koreksi diri sendiri daripada mencari kesalahan pribadi orang lain yang belum tentu lebih buruk di hadapan Tuhan. 
                           
                           
