Siapapun wanita yg berzina, sejatinya telah mengiris-iris hati ayahnya, saudaranya, putranya, kakaknya, pakdenya, dan semua mahramnya. Siapapun lelaki yg berzina dgn wanita, sejatinya dia telah mencabik-cabik kehortaman semua perempuan.
.
Untuk itu, jaga kehormatan mereka dgn tidak mengganggu kehormatan orang lain. Karena zina adalah hutang dan taruhannya adalah keluarga anda.
.
Abu Umamah menceritakan, “Suatu hari ada seorang pemuda yg mendatangi Nabi SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”. Para sahabatpun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu, diam!”. Rasulullah SAW berkata, “Mendekatlah”. Pemuda tadi mendekati beliau dan duduk di hadapan beliau.
Nabi SAW bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?”. “Tidak, demi Allah wahai Rasul” sahut pemuda itu. “Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”. “Tidak, demi Allah wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”. “Tidak, demi Allah wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika bibimu dizinai?”. “Tidak, demi Allah wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika bibi dari ibumu dizinai?”. “Tidak, demi Allah wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai”.
Lalu Rasulullah SAW meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya”.
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik utk berbuat zina”.
(HR. Ahmad No. 22211 dan sanadnya disahihkan Al-Albani)