Walaupun yang diumbar adalah sajak romantis yang mengalahkan merdu kicauan burung, walaupun sentuhan sayang yang dibelai mengalahkan tetesan embuh dan walaupun buah tangan yang diberi adalah rangkaian melati bersanggul jelita. Semuanya tanpa pernikahan adalah semi palsu bahkan tipu daya.
Mengapa? karena orang yang paling mengetahui hakikat pembuktian cinta mengatakan bukti cinta adalah menikah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لم ير للمتحا بين مثل النكاح
“Tidak diketahui [yang lebih bermanfaat] bagi dua orang yang saling mencinta semisal pernikahan” [HR. Ibnu Majah)
Ulama pakar hati Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata,
وقد اتفق رأي العقلاء من الأطباء وغيرهم في مواضع الأدوية أن شفاء هذا الداء في التقاء الروحين والتصاق البدنين
“Sungguh para dokter dan yang lainnya bersepakat dalam pandangan orang-orang yang berakal mengenai pengobatan,bahwa obat dari penyakit ini [mabukcinta] adalah bertemunya dua ruh dan menempelnya dua badan [yaitu menikah]”.[Raudhatul Muhibbin hal. 212)
Pembuktian cinta…
Bukan dengan bunga mawar yang diberikan dengan berlutut
Bukan dengan coklat dalam bingkisan pita
Apalagi pembuktian cinta dengan melepas keperawanan, wal’iyadzu billah
Sekali lagi, pembuktian cinta hanya dengan menikah!