Sebagaimana yang mungkin Anda sudah tebak, kata-kata pada contoh pelajaran terakhir adalah: Kata yang pertama adalah "disk" dan yang kedua adalah "telepon" Sekarang... Mari kita lanjutkan dengan pelajaran berikutnya:
Dalam bahasa Arab, terdapat tiga jenis vokal:
1. Tiga huruf vokal, yaitu (Alif, Waw, dan Ya) digunakan untuk vokal-vokal yang panjang (Anda harus akrab dengannya sejak saat ini).
2. "Hamza" yang akan dijelaskan pada.
3. Tanda-tanda vokal yang digunakan untuk vokal-vokal yang pendek. Tanda-tanda ini dalam bahasa Arab disebut "Tashkiil", dan akan dijelaskan pada pelajaran ini. (tanda ini juga dikenal sebagai harakat... Hanya nama lain dari beberapa referensi).
Note: Untuk membedakan vokal - vokal pendek dengan vokal yang panjang, maka tulisan Arab menggunakan tanda vokal. Hal ini diimplimentasikan dengan menuliskan tanda vokal tersebut di atas atau di bawah huruf. Mari kita menulis huruf "Siin" dengan menggunakan empat tanda vokal yang berbeda.
Nama tanda | Digunakan pada huruf (Siin) | Diucapkan |
---|---|---|
Fat-ha | Sa | |
Dhommah | Su | |
Kasra | Si | |
Sukuun | S |
Mari kita memahami bagaimana "Tashkiil" diterapkan pada huruf:
1. “Fat-ha” adalah tanda untuk penekanan (garis miring pendek di atas huruf). Tanda ini diletakkan di atas suatu huruf apabila menginginkan suara "A" pendek.
2. Dhommah" adalah huruf "Waw" kecil di atas huruf. Tanda ini diletakan di atas suatu huruf apabila hendak menyuarakan "U" yang pendek setelah huruf yang bersangkutan.
3. "Kasra" adalah sebuah garis miring pendek di bawah huruf. Tanda ini diletakkan di bawah suatu huruf apabila hendak menyuarakan "I" yang pendek setelah huruf yang bersangkutan.
4. "Sukuun" adalah sebuah lingkaran kecil di atas suatu huruf. Tanda ini diletakkan di atas suatu huruf apabila tidak ada suara yang harus diucapkan setelah huruf tersebut.
Catatan:
1. Dalam bahasa Arab, kata - kata (Fat-ha, Dhomma, Kasra, dan Sukuun) sesungguhnya memiliki arti sebagai berikut:
Fat-ha artinya "pembukaan".
Dhomma artinya "penutupan".
Kasra artinya "pemutusan".
Sukuun artinya "diam".
Arti kata-kata ini menunjuk kepada bentuk mulut saat pelafalannya. Sebagai contoh, Anda membuka mulut dengan lebar saat mengucapkan suara Fat-ha (yaitu "A"), dan menutup mulut saat mengucapkan suara "Dhomma" (yaitu U), dan diam saat mengucapkan suatu huruf yang memiliki Sukuun di atasnya. Saya ingin Anda mengetahui hal ini, karena menurut saya, ini dapat membantu Anda memahami bagaimana "Tashkiil" bekerja.
2. Penggunaan Tashkil bukanlah suatu keharusan dalam menulis bahasa Arab, tetapi hal ini cukup membantu untuk beberapa kasus (kata-kata dapat diucapkan dengan tepat tanpa menuliskan Tashkiil dilakukan melalui pengubahan serta berdasarkan konteks kalimat tersebut).
3. Tanda vokal sangat penting dalam bahasa Arab. Arti suatu kata dapat menjadi sangat berbeda apabila tanda vokal yang digunakan pada suatu huruf diubah. Perhatikan beberapa contoh berikut:
menulis | Buku-buku | emas | Pergi (bentuk lampau) |
4. Tanda vokal memegang peranan yang penting dalam tata bahasa dalam bahasa Arab (oh! Saya lupa tentang tata bahasa!! Mungkin nanti!!!!).
5. Tentang "nama saya" dari pelajaran sebelumnya, saya pikir seharusnya ditulis (Fady) dalam bahasa Indonesia sebab dalam bahasa Arab, kata tersebut berakhir dengan huruf "ya", yaitu huruf "Y" dalam bahasa Indonesia, tetapi jika nama tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan diakhiri dengan "Kasra" sebagai ganti huruf "Ya", maka dalam bahasa akan ditulis sebagai "Fadi" dengan diakhiri dengan huruf "I" (yang kita bicarakan di sini adalah perbedaan pelafalan huruf Ya" dengan tanda "Kasra", dan perbedaan ini juga berlaku untuk huruf "Alif" dan tanda "Fat-ha", serta untuk huruf "Waw" dan tanda "Dhomma"). Ya... saya memikirkannya saat pertama kali menulis nama dalam huruf non Arab yaitu dalam bahasa Perancis.... (lupakanlah!!!)
Ada dua tanda lain yang digunakan dalam tulisan Arab yang mewakili huruf tambahan, tanda tersebut adalah:
1 - Shadda:
"Shadda" mewakili huruf yang ganda yang beruntun dan tanda Ini berbentuk seperti huruf "Siin" kecil dan diletakkan di atas huruf. Sebagai contoh: Berikut ini adalah kata "qishshoh" (yang berarti "kisah"), perhatikan tanda "Shadda" di atas huruf "shod":
1. Saat tanda Shadda beserta tanda "Tashkiil" diaplikasikan pada suatu huruf, maka tanda Tashkiil diletakkan di atas atau di bawah tanda Shadda , bukan di atas atau di bawah huruf tersebut.
2. Perhatikan dua titik di atas huruf terakhir pada ujung kata "qishshoh" di atas. Huruf tersebut nampak seperti "Ha", tetapi huruf tersebut sebenarnya merupakan bentuk lain dari huruf "Ta" bentuk itu disebut sebagai "Ta' Marbuutoh", yang berarti "Ta yang terikat", dari bentuknya yang terikat). Huruf ini nampak seperti "ha" karena secara umum huruf ini diucapkan sama dengan "Ha", (kata di atas diucapkan "qishshah"), tetapi saat ditambahkan akhiran pada ujung kata tersebut, (karena aturan tata bahasa), maka huruf "Ta" ditulis dalam bentuknya yang asli. Mari kita lihat kata "qishshatuna" (yang berarti "kisah kami") setelah penambahan huruf "Na" pada ujung kata tersebut, huruf "Na" pada kata tersebut merupakan suatu kata ganti pemilik (pronoun).
Saya tahu hal ini membingungkan, tetapi saya ingin memberikan gambaran awal mengenai "Ta marbuutho" agar Anda memahami konsepnya.
2 - Tanwiin :
Tanwiin melafalkan huruf "Nun" pada akhir suatu kata. (ini juga tata bahasa, jadi saat ini Anda hanya memiliki gambaran umum saja). Tanwiin memiliki tiga bentuk yang serupa "Tashkiil", tetapi tanwiin hanya diletakkan di atas atau di bawah huruf terakhir kata. Tabel berikut menunjukkan "tanwiin" pada huruf "Alif", "Ba" dan "Ta".
Huruf | Diucapkan |
AN | |
BUN | |
TIN |
Referensi : arabion