Bismillahirrahmanirrahim..
Sebelumnya kita sudah bahas sekilas tentang pengertian nahwu. Sekarang kita masuki pembahasan detail ilmu nahwu. Pertama-tama, kita awali dengan pembahasan mengenai "kata" ( الكلمة ).
Kata ( الكلمة )
Kata (dalam ilmu nahwu diistilahkan al-kalimah) terdiri dari 3 jenis.
Isim ( الإسم ) = kata benda.
Yaitu kata yang menunjukkan makna orang, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, atau kata benda abstrak.
Contoh:
رَجُلٌ (rojulun) = seorang lelaki,
أَسَدٌ (asadun) = singa,
زَهْرَةٌ (zahrotun) = bunga,
قَمَرٌ (qomarun) = bulan,
القاَهِرَةُ (Alqoohiroh) = Kairo,
يَومٌ (yaumun) = hari,
اِسْتِقْلالٌ (istiqlaalun) = kemerdekaan.
.
Kita dapat mengenal isim pada kalimat dengan ciri-ciri berikut:
Berakhiran kasroh, seperti أنا في البَيْتِ, maka kata البيتِ adalah isim, sebab berakhiran kasroh.
Berakhiran tanwin, seperti رأيتُ رَجُلاً, maka kata رَجُلاً adalah isim, sebab berakhiran tanwin.
Diawali dengan alim lam, seperti الشمسُ شرقَتْ, maka kata الشمسُ adalah isim sebab diawali alim lam.
Di dahului huruf jar (kata depan), seperti نَظَرْتُ إلى السماء, karena إلى merupakan huruf jar, maka kata setelahnya yaitu السماء adalah isim.
Fi'il ( الفِعل ) = kata kerja.
Yaitu kata yang menunjukkan suatu makna yang berkaitan dengan waktu (lampau, sekarang, dan akan datang).
Contoh:
كَتَبَ (kataba) = dia (lk) telah menulis.
يَكْتُبُ (yaktubu) = dia (lk) sedang/akan menulis.
Huruf ( الحرْفُ ) = kata depan, kata penghubung, atau kata sambung.
Yaitu kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain.
Contoh:
مِنْ (min) = dari,
إلى (ila) = ke,
فِي (fi) = di,
بِ (bi) = dengan,
وَ (wa) = dan,
أوْ (aw) = atau,
ثُمَّ (tsumma) = kemudian, dll.