Amalan Utama Rasulullah di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Pada
12:24:00
moslem.cf- Ramadhan dibagi dengan 3 waktu sepuluh hari, dimana sepuluh hari pertama merupakan pembersihan dosa, 10 hari kedua merupakan untuk meraih rahmat dan di 10 hari terakhir ini merupakan pembebasan dari siksa neraka. Sehingga tidak heran jika Rasulullah meningkatkan amalan dan ibadahnya di 10 akhir Ramadhan ini.
Rasulullah Bersabda:
“Adalah Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hikmah di balik meningkatnya volume ibadah nabi saw itu adalah karena sepuluh hari yang terakhir ini merupakan penutup bagi bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya.
Pertama, menghidupkan malam.
Aisyah ra berkata: “Tidak pernah aku melihat beliau (Nabi SAW) melakukan ibadah pada malam hari hingga pagi harinya dan berpuasa selama satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.” (HR. Muslim)
Kedua, Membangunkan keluarganya.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib: ia berkata: “Rasulullah SAW membangunkan keluarganya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Turmudzi).
Tentunya untuk sama sama beribadah
Ketiga, “mengencangkan ikat pinggang”.
Maksudnya, beliau menjauhkan diri dari menggauli istri-istrinya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas disebutkan bahwa beliau melipat ranjangnya dan menjauhkan diri dari menggauli istri.
Namun, jika diri Anda sedang ‘bergejolak’ tentunya lebih baik Anda menunaikan ‘hajat’ terlebih dahulu, barulah Anda kembali fokus dalam menghidupkan malam-malam di sepuluh hari yang terakhir ini.
Keempat, mandi antara Maghrib dan Isya.
Aisyah, berkata:
“Di bulan Ramadhan, Rasulullah biasanya tidur dan bangun malam, namun jika telah masuk sepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan ikat pinggang, menjauhi istri-istrinya, dan mandi di waktu antara Magrib dan Isya.”
Kelima, Iktikaf.
Aisyah berkata: “Nabi SAW melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal. Kemudian, istri-istrinya yang melakukan iktikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari-Muslim)
Tujuan nabi melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir ialah untuk menghentikan berbagai rutinitas kesibukannya, mengosongkan pikiran, mengasingkan diri demi bermunajat kepada Allah, berdzikir dan berdoa kepada-Nya.
Semoga Allah swt memberi kita kemampuan untuk kita bisa melakukan 5 amalan yang telah dilakukan oleh Nabi SAW dalam mengisi sepuluh hari yang terakhir di bulan suci ini.
Sumber:http://www.seputarduniaislam.com/2016/06/ini-5-amalan-super-dari-rasulullah-saw.html