MALAS SHALAT...??? BERARTI JIWAMU BELUM MERDEKA...[[ SEBARKAN ]]

Apakah kita tahu bahwa alasan penting untuk pengundangan Hari Kemerdekaan ke-17 dari Indonesia diambil dari jumlah doa rekaat wajib dilakukan umat Islam setiap hari.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, kita diberitahu bahwa tanggal penetapan 17 ini didasarkan di gagasan Presiden Republik Indonesia, Soekarno.
Malas Shalat? Berarti Jiwamu Belum Merdeka!
“Mengapa diambil di 17 Agustus? Mengapa tak sekarang atau 16 Agustus?” Tanya Sukarni ke Sukarno.
“Saya percaya di mistik. Saya tak Bisa jelaskan alasan mengapa tanggal yang paling menggembirakan. Nomor 17 merupakan suci. Muslim berdoa 17 Daur per hari dan Jumat merupakan hari kudus “. jawab Soekarno tegas.
oleh di karenakan itu, mencapai 17 rekaat dalam sehari merupakan kebebasan, mereka yang lalai untuk berdoa berarti jiwanya masih terikat oleh nafsu sendiri dan rayuan setan dijajah.
mungkin ada penyebab bahwa doa sering malas seseorang, yang merupakan sebagai berikut,
1. makan Boga yang tak bagus Boga atau haram
makan Boga yang tak halal? makan Boga yang terbuat dari pencurian atau korupsi atau memakai? Mungkin ini merupakan alasan kami malas berdoa, di karenakan ” tak ada restu dari properti yang kita gunakan untuk sesuatu yang kita memasuki tubuh.
2. Terlalu dalam praktek
dari ‘Abdullah bin’ Amr, ia mengatakan ia telah menikah dengan seorang wanita dari Quraisy, namun itu tak datang dari dia (laporan) di karenakan puasa sibuk dan doa (di malam hari). Lalu ia berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Genjah selama tiga hari setiap bulan.”
“Saya mampu lebih dari itu,” jawabnya.
setelah itu terus memenuhi sama, hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Hari kita puasa dan tak puasa hari.” setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengatakan kepadanya, “Khatamkanlah Quran dalam satu bulan.”
“Saya mampu lebih dari itu,” jawabnya.
setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Khatamkanlah Quran setiap 15 hari.”
“Saya mampu lebih dari itu,” jawabnya.
bila demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Khatamkanlah Qur’an setiap tujuh hari. “setelah itu ia melanjutkan jawaban yang sama kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Khatamkanlah setiap 3 hari. “
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengatakan,” Ingatlah bahwa setiap praktek ada rasa waktu. semangat bahwa di lorong-lorong pendidikan, dia beruntung. Tapi siapa yang wajib Futur (malas) untuk keluar dari ajaran saya, maka dia akan binasa. ” (HR Ahmad Sanad 2:. 188. Hadis Sahih dari istilah Bukhari-Muslim, Perkataan Shoaib Shaikh Al Arnauth) 
Hadits ini menunjukkan bahwa setiap orang akan menjadi waktu dan rasa masa depan (malas). Nah, masa depan mudah di karenakan kita terlalu dalam praktek. Pendekatan yang direkomendasikan merupakan melalui amal. tak menggurui atau Lebih.

3. Sibuk dengan Global dan mengasihi orang berdosa
Coba kita sedikit diperiksa mengapa tak Genjah-Genjah berdoa? Takut di karenakan kita tak menganggap itu doa penting? Kita sibuk berjalan setelah semua orang, sehingga kita sering mengabaikan panggilan untuk salat. Terbiasa untuk menunda shalat di karenakan media ini dan tanggung jawab, menjadi kebiasaan buruk yang baru, tak berdoa di waktu, tapi kami mampu untuk menerapkannya.
Kita wajib tahu bahwa doa merupakan tiang agama. saat kita gagal untuk berdoa, menyembah di umumnya bagian keteteran lainnya. Coba cek, saat enggan doa, penyembahan, orang lain, seperti membaca Al-Qur’an, amal, empati dengan orang lain, dan lain-lain akan terpengaruh.
Allah tahu yang terbaik.

BAGIKAN KE ORANG TERDEKAT ANDA
ONE SHARE ONE CARE

Sekilas tentang penulis : Aksara Tanpa makna

Dakwah Islam, Kebenaran Islam, Islam Toleran