Namun, sebagai seorang muslim kita harus mengetahui kapankah diam itu harus dilakukan. Diamlah ketika perkataan yang akan dilontarkan bisa menyakiti perasaan orang lain atau memberikan informasi yang tidak jelas atau belum jelaskebenarannya.
Kapan Diam itu Dikatakan Emas?
Menurut K.H Abdullah Gymnastiar, sebaiknya seorang muslim itu dia di saat seperti berikut:
Diamnya seorang muslim ketika
Ketika itu adalah dusta
Dalam artian diamlah jika mendapatkan kabar yang belum jelas kebenarannya, saat ini penyebaran informasi begitu cepat tersebar melalui kemajuan teknologi, namun sayangnya informasi yang benar malah ditutupi dan diganti pemberitaan yang jauh dari sebenarnya sehingga merugikan orang lain.
Sebagai seorang muslim jika mendapatkan kabar yang kurang baik oleh orang lain sebaiknya didiamkan sampai benar benar diperoleh informasi yang akurat bukan asal menyebarkan informasi itu ke orang lain seakan akan informasi tersebut memang benar adanya dan dapat menjadi fitnah di masyarakat.
Ketika Perkataan Sia sia
Diskusi itu penting jika berkenaan dengan pendidikan dan berakhir dengan sebuah tindakan untuk kepentingan pribadi atau pun orang banyak di jalan Allah swt.
Hindarilah obrolan yang ujung ujungnya berdampak pada waktu yang terbuang sia sia hingga akhirnya menjadi tidak berguna. Katakanlah yang baik untuk dan menyenangkan untuk orang lain yang tidak menyinggung perasaan orang lain atau golongan tertentu.
Diam dari keluh kesah
Sebaik baik panutan seorang muslim ialah Rasulullah saw, saat beliau tidak menyukai suatu hidangan beliau tidak pernah mengeluh melainkan hanya diam. Begitu pula dengan berbagai hal yang tidak menyenangkan hati.
Keluh kesah hanya menambah susah tidak mengurangi beban sama sekali.
Diam dari Riya
Janganlah pernah menunjukkan kesombongan dari kebaikan yang pernah dilakukan, jika tak mampu diam, maka menghindarlah jika pun tak mampu maka gantilah bahan pembicaraan dari hal yang dapat memicu riya tersebut.
Diam dari kata yang menyakiti
Bercanda hal yang wajar, namun dapat berubah arah dari hal yang ditertawan menjadi hal yang khawatirkan dapat mengganggu hubungan silaturahim.