Mengungkap Rahasia Azan

rahasia azanAzan, sebagaimana pengertiannya adalah sebuah panggilan pertanda masuknya waktu shalat. Azan dan shalat adalah dua sejoli yang tidak mungkin dipisahkan dari benak seorang muslim.

Walaupun kelahiran azan lebih terakhir dari shalat, tepatnya pada awal awal tahun setelah Rasulullah saw berhijrah bersama sahabatnya ke Madinah. Namun, azan telah menjadi salah satu identitas syiar agama islam, selain azan sebagai salah satu syiar agama, azan juga salah satu tanda kebesaran Allah dan Islam sebagai agama yang di ridhai-Nya.

Diawali ketika azan dikumandangkan di timur Indonesia kemudian azan berkumandang lagi di bagian tengah Indonesia begitu seterusnya azan terus berkumandang di muka bumi tanpa pernah berhenti.

Hal tersebut bissa terjadi karena adanya perbedaan waktu antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa kumandang azan akan selalu mengudara dalam waktu 24 jam tanpa henti. Para muazin terus menerus mengumandangkan kebesaran Allah, kalimat syahadat, menyeru shalat dan kebahagiaan. Tanda kebesaran Allah ini isnyaAllah akan berlangsung hingga akhir zaman.

Mengungkap Rahasia Azan


Begitu agung panggilan Tuhan bagi setiap insan muslim. Namun, yang perlu kita tanyakan adalah bagaimana perasaan kita ketika mendengar azan? Apakah kita langsung memenuhi panggilan agung tersebut? Atau kita merasa kesal atau terganggu ketika mendengarnya azan?


Salah satu bentuk respon baik kita terhadap panggilan azan adalah sunah Rasulullah saw untuk mengikuti panggilan tersebut dengan menirukannya (HR Abu Daud).

Seakan akan kita bersama para muazin mengumandangkan dan memanggil seluruh sudut ruangan dan relung sanubari untuk menyambut panggilan Allah, dengan penuh suka cita dan ketundukan total kepada-Nya. Ruangan dan sanubari nantinya menjadi saksi kelak di akhirat. Rasulullah saw bersabda,

“Tidaklah ada mahkluk yang mendengar azan, baik jin, manusia, atau apa pun, melainkan masing masing akan menjadi saksi pada hari kiamat” (HR. Bukhari)

Sambutlah panggilan azan dengan penuh suka cita. Sebagaimana sikap orang orang mukmin ketika memenuhi panggilan-Nya dengan penuh keimanan dan ketundukan. Tidak perlu tergesa gesa. Karena sikap tergesa gesa mencerminkan kondisi ketidaknyamanan hati. Tergesa gesa dalam memenuhi panggilan shalat termasuk hal yang dilarang oleh agama. Karena di samping tidak baik, tentunya termasuk perbuatan setan. Karena itu, penuhilah panggilan azan dengan penuh khidmat dan kekhusyukan hati.



BAGIKAN KE ORANG TERDEKAT ANDA
ONE SHARE ONE CARE

Sekilas tentang penulis : Aksara Tanpa makna

Dakwah Islam, Kebenaran Islam, Islam Toleran