Penghormatan kepada para penghafal al-Quran (Hafidz) dilakukan sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan cara membebaskan atau kuliah gratis.
“Kuliah tidak berbayar itu dimaksudkan untuk memuliakan mereka karena kemampuannya dalam menghafal al-Quran. Kemampuan seperti itu tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Mereka mempunyai kelebihan dan prestasi,’’ demikian pernyataan Prof. Dr. Arifin, MS, Rektor UTM dalam rilis yang dikirim ke kantor redaksi hidayatullah.com, Selasa (28/02/2012).
Guru besar bidang lingkungan itu menjelaskan bahwa mereka akan mendapatkan beasiswa penuh termasuk life cost (bea-hidup) hingga menyelesaikan studinya. Bahkan mereka bebas memilih program studi yang tentunya disesuaikan dengan bidang dan minat bakatnya. Kesesuaian minat dan bakat merupakan hal penting untuk kelancaran dan keberhasilan studi. Kesuksesan studi ditandai dengan adanya kompetensi yang menjadi bekal untuk berkompetisi.
Prestasi yang menjadi tolok ukur penerimaan mahasiswa pada sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) tidak hanya pada keunggulan akademik, olahraga, seni dan budaya, melainkan juga pada kemampuan dalam menghafal al-Quran. Oleh karena itu, UTM yang merupakan PTN sejak 2001 lalu menyelenggarakan program penjaringan mahasiswa berprestasi dalam bidang hafalan al-Quran, papar Arifin.
Sasaran jangka panjang program beasiswa bagi penghafal al-Quran yakni tercetaknya generasi yang mampu mengimplementasikan al-Quran dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Generasi yang memiliki karakter atau berakhlak baik dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
Menurut Arifin, alasan memberi bea siswa para para hafidz karena mereka yang mampu menghafal al-Quran mengetahui perihal yang dibolehkan dan dilarang. Perintah dan larangan yang bersumber dari al-Quran menjadi landasan bagi generasi yang berkarakter dan beradab.
Seperti diketahui, saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemendikbudnas) mencanangkan pendidikan berbasis pada karakter. Pendidikan yang berbudi luhur itu diharapkan dapat memproduksi generasi yang tidak hanya pintar tapi juga beradab dan berkeadilan. Penyelewengan dan penyalahgunaan tata aturan bisa dilakukan oleh mereka yang pintar tapi tidak mempunyai akhlak. Namun sebaliknya, generasi cerdas dan beradab tidak akan melakukan hal serupa.
Untuk mendukung program itu, UTM menyediakan sarana, prasarana, dan sumber daya. Satu gedung asrama yang terdiri dari empat lantai tersedia bagi mereka. Saat ini sedang dilakukan pembangunan dua gedung serupa dan pada akhir tahun 2012 direncakan tuntas. Pemondokan yang berkapasitas sekitar 2500 mahasiswa itu dilengkapi dengan sarana pendukung pembelajaran.
Di samping itu, disediakan pula tenaga-tenaga pendamping atau pengasuh yang bertugas untuk melakukan monitoring dan pembinaan mental spiritual secara berkelanjutan.
Adapun cara penerimaan mahasiswa bagi penghafal al-Quran melalui jalur mandiri. Cara tempuh mandiri dilakukan dan diorgansisasi sendiri oleh UTM, tidak lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Nah, bagi yang berminat, informasi lebih lengkap mengenai penerimaan mahasiswa hafidz dapat menghubungi call center 031-3011146, mengirim email ke baak@trunojoyo.ac.id, dan memasuki laman www.trunojoyo.ac.id./a.salim
Dikutip dan Ringkas Judul oleh situs Dakwah Syariah
Red: Cholis Akbar